MEMILIH PASAR

Menganggap bahwa setiap orang memiliki kebutuhan yang sama dan dimotivasi oleh hal yang sama adalah keliru. Orang yang memiliki budaya yang berbeda dimotivasi oleh hal-hal yang berbeda dan karenanya memiliki kebutuhan yang berbeda. Di samping dari budaya, terdapat beberapa faktor lain yang turut mempengaruhi kebutuhan individu seperti pekerjaan, pendidikan, usia, jenis kelamin, gaya hidup, attitude, dan lain-lain.

Pemahaman akan kebutuhan manusia ini dapat dengan mudah ditangkap dalam teori motivasi Abraham Maslow yang dikenal dengan Maslow's theory of motivation. Dalam teori ini ia menjelaskan mengapa orang terdorong oleh kebutuhan tertentu di waktu-waktu tertentu. Singkatnya ia mengatakan bahwa setiap individu memiliki hierarki kebutuhan dimulai dari physiological needs yaitu kebutuhan dasar untuk dapat bertahan hidup seperti makanan dan minuman; safety needs yang adalah kebutuhan rasa aman dan perlindungan; social needs seperti kasih sayang; esteem needs dapat dilihat seperti kebutuhan harga diri dan status; dan self-actualization needs yang merupakan kebutuhan pengembangan diri. Dari sini dapat disimpulkan orang yang kelaparan (kebutuhan satu) akan lebih termotivasi untuk memenuhi rasa laparnya ketimbang bagaimana ia dipandang oleh orang lain (kebutuhan tiga).

Mengetahui bahwa setiap individu tidak memiliki kebutuhan yang sama membuat sadar bahwa kita tidak dapat memuaskan needs dan wants setiap orang. Karena itu, untuk meningkatkan efektivitas bisnis adalah dengan membagi-bagi pasar berdasarkan kebutuhan individu yang dalam ilmu marketing disebut segmentasi pasar.

Di dalam tulisan sebelum-sebelumnya disebutkan bahwa terdapat tiga bentuk kepemilikan bisnis, yaitu bisnis perorangan, persekutuan, dan korporasi. Sekalipun bisnis kita adalah bisnis kecil atau bahkan korporasi segmentasi pasar harus dilakukan untuk meningktkan efektivitasnya. Lihat saja perusahaan Gojek yang akan melakukan ekspansi ke empat negara di Asia Tenggara. Perluasan pasar yang dilakukan oleh Nadiem Makarim selaku co-founder Gojek ini dapat disebut dengan pembagian pasar berdasarkan wilayah. Lulusan Harvard Business School tersebut melihat kota-kota besar seperti Jakarta di negara-negara lain yang akan dimasuki.

Bisnis kita mungkin tidak sebesar Gojek. Meski demikian, segmentasi pasar tetap dilakukan agar perusahaan mencapai tujuannya. Tukang goreng keliling yang menjual dagangannya di hunian elit Pondok Indah tidak akan berhasil melakukan penjualan, demikian juga mendirikan show room BMW di perkampungan Tangerang adalah sama dengan tindakan bunuh diri.

Suatu negara yang memiliki tingkat penduduk yang padat dan memiliki GDP per kapita yang tinggi merupakan pasar yang menarik. Negara yang penduduknya tinggi namun GDP per kapita nya rendah cocok untuk kebutuhan-kebutuhan dasar. Pasar itu tidak dianggap menarik ketika penduduknya sedikit dan GDP per kapita nya rendah. Dalam hal bisnis yang dijalankan masih kecil menengah, mungkin kita akan bermain di dalam domestik sehingga membagi wilayah berdasarkan kabupaten, kecamatan, atau bahkan desa.

Di sini pasar dibagi berdasarka wilayah atau segmentasi geografis. Di atas disebut bahwa needs dan wants manusia itu dipengaruhi oleh banyak faktor. Implikasinya adalah, saat persaingan mulai sengit membagi pasar berdasarkan wilayah tidak lagi relevan sehingga segmentasi harus dilakukan dengan cara yang lain.

Komentar